Cerita Bali : 4 (Yon)


      Awalnya ku berniat menjemputmu di pelabuhan, sudah 3 tahun kau tinggalkanku disini, ingin saja mengobati kerinduan. 
      Nasib berkata lain, ku mendapat kabar dari salah seorang teman kau telah berpasangan, ku tak percaya begitu saja, alu harus membuktikan dengan mataku sendiri bahwa kau memang masih sendiri.
     Singkat cerita bus kami sudah berada di pulau dewata, di tanah lot tepatnya, kulihat seorang remaja laki-laki menghampiri bis kami, dia berdiri di samping pintu depan entah menunggu siapa, ku hiraukan saja, beberapa menit berlalu kamu turun dari bis dan menghampiri laki-laki itu, dan bukan hanya itu kau juga menggandeng tangan laki - laku itu, tidak bisa tidak ku hiraukan begitu saja, aku harus mencari tahu siapa dia, apakah dia yang dibicarakan twmanku semalam?.
   Bis pun berlanjut melaju ke tanjung benoa, sepanjang perjalanan menuju tanjung benoa kami di dampingi oleh bli (pemandu wisata) gede, bli gede terus menawarkan kita untuk pergi ke pulau penyu untuk melihat keindahan disana, di bis kami hanya ada 6 orang yang ke pulau penyu diantaranya kamu,  jujur saja aku ingin ikut, tapi ketika sampai di tanjung benoa, kulihat remaja laki-laki itu datang lagi dan beradegan sama seperti di tanah lot, dan aku pun mengurungkan niat untuk kesana kucari aktivitas lain disini, dan terkejutnya kulihat cerita di whatsapp seorang temanku, kau sangat akrab dengan laki-laki itu, seperti melebihi seorang teman biasa, jujur saja aku kecewa hatiku patah.
    Kupikir sudah waktunya mengemasi barangmu di hatiku, singkat cerita 2 hari telah terlampaui di pulau bali, aku pergi kemanapun ketempat yang kusuka, dan yang terbebas dari  gandengan tanganmu dengannya. 
    Di malam hari tanggal  28 desember, aku ingin mengajak temanku ke eiger store di seminyak, bali. Aku menghampirinya di ruang makan, kutanya apa jadi kita ke toko eiger, "sebentar makan dulu" jawabnya, "oke" balasku sambil ikut mengambil piring. Aku makan disamping temanku, selang beberapa menit kamu datang, tak begitu kuhiraukan kukira kamu hanya datang untuk makan bukan untuk menanyakan kabarku. Setelah aku menghabiskan makananku, tiba-tiba kau bertanya padaku dengan mata yang dalam  "sekarang lagi disini, ndak inget ta disini terakhir kali kita bicara" , "ha tidak lah" ku balas dengan mata yang dalam juga, "tempat sebelum terakhir maksudku" balasnya
"oh iya"
"iya, gapengen......... Sama aku" disini pendengaranku terganggu oleh bising
Kubalas dengan senyun sambil bertanya "gimana liburanmu, menyenangkan bukan?" ku bertanya seperti ini karena mana ada orang sudah berpasangan terus liburan bareng masih sedih?
"seneng sih tapi juga sedih, kalo kamu gimana" balasnya
"aku, kalo aku berniat menghilangkan patah hati, sebentar lagi sembuh kok"
Dia tidak membalas------
"ayo kita berangkat keburu tokonya tutup" ku mengajak temanku 
"emang mau kemana?" kamu menjawab
"ke daftar eigerstore" jawab temanku 
"ikut dong" 
"gimana jal?" jawab temanku
"oke ndapapa" jawabku 
   Kita menuju eiger dengan berjala kaki, namun terhenti karena capek dan beralih menggunakan Grab. Sesampainya di eiger, sial tokonya tutup terpaksa harus kembali. Kami Kembali denga jalan kaki lagi. Aku berjalan jauh di belakangmu agar pacarmu tidak membunuhku. Namun kembali naik grab dengan alasan yang sama. 
Sesudah di hotel, kami berpisah di tangga,aku memberikan 1 gelang yang memang sudah kupersiapkan untuknya untuk kuberikan disini. Dia merespon lama padahal sudah ku letakkan gelang di telapak tangannya, lalu aku kembali kekamar untuk mandi, baru saja membuka baju, kamu telepon, kukira telepon ucapan terimakasih yang belum sempat kamu ucapkan di tangga, eh ternyata kamu menelpon karena aku sedang dicari guru, aku mengiyakan dan akan kesana, tapi tidak bilang kalau aku ingin mandi dulu. Selesai mandi aku pergi ke guruku, dalam perjalanan aku melihatmu bermeseraan di depan pintu kamar dengan remaja laki-laki itu, aku memutuskan untuk kembali ke kamar saja, aku belum siap menerima patah hati ini, di kamar aku diam saja sambil menunggu hari esok tiba, 
     Lalu hari sabtu tiba, kita diwajibkan berkumpul di bis pada jam 07:00 WITA, untuk ke tujuan wisata berikutnya, sesampainya di joger kamu kembali dengan laki-laki itu namun kini lebih berani, biasanya kamu sembunyi-sembunyi sekarang terang-terangan. Langsung saja ku masuk ke bis, tak kuasa menahan,ingin ku abaikan namun ku tak bisa, bis berjalan lagi ke bedugul, di sana agak gerimis, namun masih cukup untuk menikmati danau indah beratan. Aku berburu foto dengan teman-temanku, setelah selesai cukup lama kami kembali ke bis dan menemukanmu berpegangan tangan diantara 2 pinggang yang berjarak cukup dekat, wah jika saja kamu tahu rasanya di dalam sini, sudah menguap semua itu danau beratan. Panas, ingin rasanya kubunuh pacarmu, tapi tak kulakukan karena kutahu ini pilihanmu, pendapatku tak berpengaruh, kamu juga berhak bahagia, aku yang terlalu kelewatan, selarang aku diam, selamat menikmati masamu dengan pacarmu,semoga lebih bahagia dibanding bersamaku, aku menyayangimu. 
   Setelah kejadian itu semua terasa datar, aku mencoba untuk menghibur diri dengan menghibur orang lain, emang kebiasaan, aku jarang sekali menampilkan wajah sedih, toh gaada gunanya juga, lebih baik aku tertawa, kadang juga ukuran aku bertingkah konyol mengukur seberapa aku bersedih, 
    Liburan telah usai, kau dapat banyak kenangan aku dapat banyak kesedihan, terimakasih Bali 27-29 Desember 2018 


Salam hangat dari jawa


Tertanda patah hati


Dwi rijal giri prabowo, Sp.Pht

Baca Juga
Dwi Rijal Giri Prabowo

Halo, saya Dwi Rijal. Seorang UI/UX Designer dari Surabaya, ini adalah blog pribadi saya, silahkan dibaca dan jangan lupa dicemooh, hehe.

5 Komentar

Lebih baru Lebih lama